Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada hari Rabu, 15 Juni 2022. Dua posisi menteri dan tiga wakil menteri (wamen) yang tergantikan, yaitu Menteri Perdagangan M Lutfi yang akan digantikan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Kemudian mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Hadi Tjahjanto akan mengantikan Sofyan Djalil sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR). Sedangkan pada posisi wamen, pergantian terjadi pada Wamen ATR/BPN dan Wamen PUPR ke Wamen Dalam Negeri.
Pemerintahan Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin memang masih dua tahun lagi sehingga hanya presiden yang mengetahui dan berhak memutuskan kebutuhan pemerintahan. Jokowi yang sudah delapan tahun di pemerintahan sangat memahami apa saja yang menjadi kebutuhan dari kabinet. Adapun mengenai kabar partai lain yang akan masuk dalam kabinet periode ini juga sepenuhnya merupakan kewenangan presiden, baik siapakah orangnya, dari mana asalnya, apa partainya, kapan masuknya, dan apa kebutuhannya. Namun, keputusan Presiden Jokowi disebut hanya sebatas menjaga kepentingan elite politik.
Sebelum melakukan reshuffle menteri, beberapa lembaga survei menyampaikan hasil riset mereka yang menyatakan tingkat dukungan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menurun. Salah satu faktor yang menyebabkan hal itu adalah persoalan kenaikan harga dan kelangkaan persediaan bahan pangan, terutama minyak goreng. Selain itu, Jokowi juga sempat menegur sejumlah menterinya yang kerap membeli barang-barang impor dalam pengadaan program kementerian ketimbang menggunakan produk-produk dalam negeri.
Keputusan Jokowi yang mempertahankan sejumlah menteri yang kinerjanya dinilai oleh masyarakat tidak memuaskan justru menguatkan motif politik yang kental di balik keputusan reshuffle tersebut. Tidak di-reshuffle-nya beberapa menteri yang dinilai publik tidak memuaskan dan bahkan sudah disentil Jokowi menunjukkan bahwa acuan reshuffle benar-benar tidak didasarkan pada kepentingan public. Perombakan kabinet sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden. Presiden memang mempunyai wewenang penuh untuk memilih dan memberhentikan pembantunya di kabinet. Akan tetapi, dengan otoritas penuh tersebut Jokowi juga harus mempertanggungjawabkan pemerintahannya kepada rakyat. Menteri bertanggung jawab pada presiden dan presiden bertanggung jawab langsung pada rakyat, karena pemilihan presidennya (pilpresnya) dilakukan secara langsung dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Nuansa politis sangat kentara dalam reshuffle kali ini. Hal itu dapat dilihat dari komposisi menteri dan wakil menteri baru, sulit untuk dijelaskan bahwa komposisi anggota kabinet lengkap dengan wamennya bukan bagian dari akomodasi politik. Di sisi lain, sejumlah menteri yang pernah diperingatkan oleh Jokowi justru tak tersentuh reshuffle. Keputusan Jokowi tersebut membuat kabinet semakin dipenuhi oleh elite partai politik. Dibalik itu semua, selama delapan tahun pemerintahannya, uniknya Presiden Jokowi hampir selalu melaksanakan reshuffle kabinet di hari Rabu. Berikut riwayat reshuffle kabinet Jokowi selama ia menjabat dua kali:
1. Reshuffle pertama, Rabu 12 Agustus 2015
Untuk pertama.kalinya Jokowi melakukan reshuffle kabinetnya pada Rabu, 12 Agustus 2015. Ia menurunkan dan mengangkat tujuh jabatan di jajaran Kabinet Kerja.
2. Reshuffle kedua, Rabu 27 Juli 2016
Setelah setahun reshuffle pertama, Jokowi kembali melakukan reshuffle kabinet kedua kalinya di Rabu, 27 Juli 2016. Kali ini Jokowi mencocokkan ulang 15 jabatan. Saat ini pula Jokowi pertama kalinya mengangkat pengurus partai ke dalam jajaran kabinetnya.
3. Reshuffle ketiga, Rabu 17 Januari 2018
Tak sampai 2 tahun setelahnya, Jokowi kembali merombak jajaran menteri pada Rabu, 17 Januari 2018. Kali ketiga ini, Jokowi tak banyak melakukan perubahan pada reshuffle kabinet. Ia hanya mengutak-atik beberapa jabatan lantaran Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengundurkan diri dari kabinet setelah maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur.
4. Reshuffle keempat, Rabu 15 Agustus 2018
Masih ditahun yang sama, Jokowi kembali melakukan reshuffle jajaran Kabinet Indonesia Kerja pada Rabu, 15 Agustus 2018. Tak banyak perubahan yang, hanya dua jabatan yang dicocokkan ulang.
5. Reshuffle kelima, Rabu 23 Desember 2020
Jokowi kembali merombak kabinet kementerian di periode kedua pemerintahannya pada Rabu, 23 Desember 2020. Perubahan susunannya ialah Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, dan Menteri Agama
6. Reshuffle keenam, Rabu 28 April 2021
Empat bulan berselang, dan lagi-lagi pada hari Rabu, 28 April 2021, Jokowi kembali melakukan reshuffle kabinet untuk dua posisi menteri. Jokowi membentuk kementerian baru dan melebur dua kementerian.
Dengan adanya kebijakan ini gimana nih menurut kalian? Apakah keputusan presiden kali ini demi kepentingan bangsa atau cuma permainan politik elite belaka?
Referensi:
https://nasional.sindonews.com/read/798449/12/reshuffle-kabinet-hari-ini-jokowi-ganti-2-menteri-dan-3-wamen-1655251617
https://nasional.kompas.com/read/2022/06/16/07120081/-reshuffle-menteri-jokowi-dinilai-jauh-dari-harapan-rakyat?page=all#page2
https://nasional.tempo.co/read/1603428/7-kali-jokowi-reshuffle-kabinet-di-8-tahun-pemerintahannya-selalu-hari-rabu
0 comments: