Isu terkait dengan adanya pemanasan global memang masih ramai menjadi perbincangan masyarakat yang peduli akan hal tersebut. Topik ters...

Email Pemicu Global Warming? Benar Fakta atau Sekedar Teori Belaka?


    Isu terkait dengan adanya pemanasan global memang masih ramai menjadi perbincangan masyarakat yang peduli akan hal tersebut. Topik tersebut kembali hangat dibicarakan dan viral di media sosial setelah beredarnya curhatan seorang peneliti NASA bernama Peter Kalmus menjadi salah satu hal yang mengingatkan netizen akan parahnya kondisi bumi sekarang. Sambil menangis, pria itu menilai jika manusia tidak punya banyak waktu karena bumi sudah rusak dan terancam punah.

     Di kalangan masyarakat, istilah pemanasan global atau yang biasa disebut sebagai global warming sudah sangat popular. Siapa yang tidak tahu global warming? Sepertinya hampir semua manusia tahu. Dikutip dari Wikipedia pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

    Pasalnya, ada hal yang lebih mengambil perhatian netizen yaitu tentang  penghapusan email yang diklaim dapat membantu memulihkan kondisi bumi dengan mengurangi pemanasan global. Namun, apakah hal tersebut benar? Dan apa hubungan antara menghapus email dengan pemanasan global?

Apakah Benar Menghapus Email Mengurangi Pemanasan Global?

    Menurut Ilmuwan Berners Lee, seseorang yang menumpuk email selama satu tahun sama saja dengan menyumbang lebih dari 136 ribu karbon ke Bumi. Hal tersebut setara dengan mengemudi mobil dengan jarak tempuh 200 mil atau 300 ribu kilometer. 

    Kemajuan teknologi mempermudah aktivitas manusia, termasuk dalam hal pekerjaan. Salah satu teknologi yang mempermudah pekerjaan manusia yaitu email atau surat elektronik. Adanya teknologi ini, membuat kita bisa mengirim pesan dan dokumen secara elektronik dengan cepat dan mudah.

    Selain berguna untuk mempercepat proses pengiriman dokumen, email juga membuat kita lebih hemat. Pasalnya, kita tidak perlu mengeluarkan uang untuk mencetak dokumen tersebut. Namun, dibalik kemudahan dan manfaat yang diberikannya, kini muncul himbauan menghapus email untuk menyelamatkan bumi. Dan pernyataan ini ternyata menuai beberapa pro dan kontra. Mari kita simak apa saja pro dan kontranya!

    Dikutip dari penjelasan di dnktv.uinjkt.ac.id, disebutkan bahwa penggunaan email dapat mengancam dan memperburuk pemanasan global. Hal ini dikarenakan, mengirim email bisa menambah karbon dioksida (CO2) beracun. Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang mengandung karbon, seperti bahan bakar fosil. Ketika bahan bakar fosil ini dibakar, mereka melepaskan gas karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya. Kemudian, gas-gas tersebut akan memerangkap panas di atmosfer, dan menjadi penyebab utama perubahan iklim dan pemanasan global. 

    Umumnya, email yang kita biarkan menumpuk akan tersimpan di cloud atau komputasi awan. Penyimpanan ini membutuhkan energi listrik dalam jumlah yang signifikan. Energi tersebut sebagian besar masih dihasilkan bahan bakar fosil. Maka dari itu, dampak menumpuk email bisa mempengaruhi pemanasan global.

    Dalam perhitungan yang dilakukan oleh Eco2 Greetings, email berbasis teks memancarkan sekitar 4 gram CO2e (setara dengan karbon dioksida). Rata-rata setiap tahun mengirim email memancarkan sekitar 136 kilogram CO2e, yang memiliki dampak hampir sama dengan mengemudi 200 mil menggunakan mobil bertenaga gas. Meski tidak dalam skema besar, ketika pusat data digunakan oleh perusahaan teknologi raksasa seperti Google, Facebook, Amazon, dan Microsoft, maka angka tersebut akan tumbuh setiap tahun.

    Di samping itu, ada juga yang berpendapat bahwa menghapus email tidak dapat mengurangi pemanasan global. Pakar Sains Data FTMM  UNAIR, Muhammad Noor Fakhruzzaman, S.Kom., M.Sc,  menilai isu itu tidak benar. Ruzza-sapaan akrabnya- menjelaskan, selama terdapat aktivitas pengiriman dan penerimaan email, penggunaan energi listrik oleh server layanan email tidak akan berkurang signifikan hanya dengan menghapus email yang tak berguna. Pasalnya, server penyedia layanan email akan terus berjalan selama ada aktivitas email. “Meskipun kita menghapus semua email kita, server akan terus berjalan dan mengonsumsi listrik. Hal ini tetap mengeluarkan emisi karbon selama terdapat aktivitas surat menyurat para pengguna email,” ujarnya.

    Beberapa orang juga berpendapat bahwa satu email itu tidak seperti satu lampu yang jika dimatikan saklarnya akan mati, tetapi server tersebut akan tetap menyala seberapapun isi emailnya. Mereka juga mengatakan bahwa menghapus email hanya mengurangi storage device bukan mengurangi penggunaan listrik yang nantinya akan mengurangi pemanasan global.  

    Namun terlepas dari pro dan kontra itu semua kita dapat melakukan beberapa hal yang dapat memperbaiki bumi dengan mengurangi pemanasan global. Diantaranya:

1.     Menghemat energi, missal mematikan AC jika tidak digunakan

2.      Menggunakan kendaraan umum agar mengurangi CO2

3.     Melakukan 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle

4.     Melakukan penanaman pohon

5.     Mengurangi penggunaan alat yang mengandung CFC 

    Menurut pendapat kalian bagaimana? Apakah kalian setuju bahwa penghapusan email dapat mengurangi pemanasan global? Atau malah sebaliknya?

REF

https://wallpaperspeed.id/166157/menghapus-e-mail-bisa-selamatkan-bumi-ini-penjelasannya/

https://www.orami.co.id/magazine/cara-mengatasi-pemanasan-global

https://www.kompas.tv/article/281826/hapus-email-bisa-selamatkan-bumi-memang-iya

https://www.suara.com/tekno/2022/04/16/203923/cara-menghapus-email-langkah-kecil-selamatkan-bumi

https://www.fajarpendidikan.co.id/hapus-email-jelang-hari-bumi-dapat-mengurangi-pemanasan-global-simak-penjelasannya/


0 comments: